Rabu, 22 Januari 2014

Gadis Pembeli Palm Sugar

Itu aku! Aku adalah si gadis pembeli palm sugar.

Warung emak hanyalah sebuah warung kecil yang menjual sembako dan berbagai bahan pendukung lainnya. Namun emak juga melengkapi warung beliau dengan beberapa macam bahan pelengkap membuat kue, seperti bibit roti, keju, pewarna, essens, meses, gula merah, palm sugar, dll. Biasanya emak memintaku membeli beberapa barang untuk warung, dan aku akan mampir ke toko langganan sepulang kerja. Salah satu barang yang sering kubeli adalah palm sugar.


Apa sebenarnya palm sugar itu? 
Secara umum nama tersebut diberikan kepada semua pemanis yang berasal dari tanaman palma. Entah itu gula aren, gula lontar atau gula kelapa. Sementara yang berlaku di Indonesia adalah penyebutan palm sugar cenderung di alamatkan pada gula merah yang sudah mengalami pembutiran seperti gula semut itu. Dan kita juga menyebutnya sebagai gula palem. (Sumber)
Di kampungku, gula yang bentuknya seperti pasir dan berwarna coklat gelap itu kami sebut 'palm sugar'. Ya, menyebutnya dengan 'palm sugar', bukan gula palem. Bahkan yang tertanan di benakku sejak dulu, palm sugar ini merupakan bahan kue yang sangat keren, terlebih namanya menggunakan bahasa Inggris. Dan juga harganya terhitung mahal bagi warga kampungku. Hanya saat lebaranlah kami melihat bentuk palm sugar yang menghiasi kue kering. Kami belum paham bahwa ternyata palm sugar merupakan pemanis sehat yang juga bisa ditambahkan ke minuman.

Pisang keju (credit)

Setelah booming era jajanan pisang keju, palm sugar menjadi akrab bagi warga kampungku. Pisang keju yang berupa pisang goreng yang diberi susu kental manis, taburan palm sugar dan parutan keju ini laris manis dan sangat digemari berbagai kalangan, membuat banyak orang tertarik untuk turut menjualnya. Emak melihat ini sebagai peluang untuk menjual keju dan palm sugar di warung beliau.

Aku ditugasi emak untuk membeli palm sugar di toko bahan-bahan kue, untuk dijual eceran. Awalnya aku hanya membeli beberapa kilo. Setelah permintaan semakin meningkat, emak menyuruhku membeli satu dus, seberat 12,5 Kg. Emak kemudian membungkus si gula palem itu dalam plastik-plastik dengan berat sekilo, setengah dan seperempat kilo.

Palm sugar yang dijual di warung emak

Penampakan gula palm Arenga (credit)

Biasanya langganan 'besar' emak membeli sekaligus beberapa kilo palm sugar setiap kali berbelanja. Bungkusan plastik berisi butiran berwarna coklat itu pun berpindah ke keranjang belanja si langganan. Aku membayangkan, mungkinkah suatu hari nanti kemasan gula yang dijual emak bisa semenarik kemasan di bawah ini? Hehe ....
 Kemasan palm sugar yang keren dari Arenga. (credit)

Emak berusaha menjual palm sugar dengan harga yang tak banyak beda dengan harga pasar. Alhamdulillah, hingga kini emak mempunyai beberapa langganan penjual pisang keju. Ada juga penjual kue lain yang menggunakan palm sugar, seperti donat, dll. Setelah sekitar sepekan atau lebih, biasanya emak kembali menyuruhku untuk membeli sekotak palm sugar. Bahkan sekarang aku sudah agak mahir untuk mengikat kotak-kotak di bagian belakang sepeda motorku.


Ini aku, si gadis pembeli palm sugar, yang akhirnya paham bahwa gula yang berasal dari tanaman palma ini ternyata bukan cuma buat kue kering lebaran, atau taburan pisang keju saja.






3 komentar:

  1. Terima kasih sudah turut menyemarakkan Lomba Blog Peduli Pemanis Sehat

    Artikel sudah tercatat sebagai peserta

    BalasHapus
  2. your article is this very helpful thanks for sharing...:)


    BalasHapus