Jumat, 24 Februari 2012

Kakak Pertama


(Picture has been removed, because the contest has over)
Bulan November 2011 lalu, aku dan kakak pertamaku berangkat ke Jakarta untuk menghadiri undangan pernikahan saudara sepupu. Foto ini kuambil sesaat setelah pesawat mendarat di bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.


Aku baru menyadari, ternyata aku tidak punya foto bersama saudara-saudaraku setelah kami dewasa. Setiap ada momen kumpul-kumpul keluarga, sesi foto-foto selalu terlupakan karena terlalu asyik dengan kebersamaan. 

November lalu, barulah aku mencoba mengambil gambarku dan kakakku, meskipun sekedar iseng belaka. Saat penumpang berebut untuk turun dari pesawat, kami memilih untuk tetap duduk di bangku kami. Aku sibuk mengambil gambar dengan kamera ponselku, memotret jendela, bangku di depanku, apa saja, termasuk  mengambil gambarku dan kakakku. Tentu saja dengan penampilan kami yang baru bangun tidur.

Beda usia antara aku dan kakakku lumayan jauh. Kini usia kakakku menginjak setengah abad, dengan anak pertama beliau yang masih duduk di bangku kuliah. Bagaimana dengan keakraban kami?

Aku sering menjadikan kakakku sebagai sumber referensi kehidupan. Beliau yang seorang insinyur, kini bergerak sebagai konsultan AMDAL. Aku senang mendengar beliau bercerita tentang pengalaman-pengalaman seru beliau dalam bekerja, meskipun aku berusaha keras untuk memahami berbagai ucapan beliau karena disiplin ilmu kami yang berbeda.

Apakah aku pernah dimarahi kakak pertamaku?

Seingatku pernah. Waktu aku masih SMP, beliau marah padaku karena tidak mau mengambil kursus Bahasa Inggris. Padahal saat itu kami sedang makan siang bersama keluarga di rumah. Jadinya aku makan sambil air mataku berlinangan.

Ada satu hal yang paling kusenangi dari kakak pertamaku, sejak aku masih kecil. Aku sangat menyukai petikan gitar beliau. Beliau sangat menyukai gitar klasik.

Begitulah sebagian kisah seruku bersama kakak pertamaku. 
___________________
Tulisan ini diikutkan pada GIVEAWAY :  Aku Sayang Saudaraku yang diselenggarakan oleh Susindra.

12 komentar:

  1. Loh..loh Kakak pertama nya mirip pakdhe *kumisnya* hehe..

    Kak..kalo ada yang bilang kakak pertama..kakak kedua..kakak ketiga..aku jadi ingat pelm apa ya.

    blog baru ya..

    BalasHapus
  2. Punya kakak memang menyenangkan ya mbak. Kadang dimarahin juga sampai kita menangis. Padahal untuk kebaikan kita sendiri. Meski begitu, cinta pada saudara lah yang membuat kita bersama meski kadang bertengkar juga.
    Terima kasih ya sudah menjadi peserta pertama di GA kami.

    Salam hangat dari Jepara.
    Susindra

    BalasHapus
  3. Kakak pertamanya gitaris ya Kak? Weeeh, asyik dong.

    Itu Kakak pertama kalo dilihat dari samping mirip Om Aldy ya?

    Semoga sukses Kakak..

    BalasHapus
  4. Aku juga suka sulung lho Ka, blas OOTnya, hehe...

    Sama Kak kadang kebersamaan sering membuat kita lupa foto bersama ya, syukurnya ada GA seperti ini, jujur setelah dari blognya Teh Hani aku ngiri, oh foto2nya lengkap banget ;)

    BalasHapus
  5. tuh si kakak nya lagi bobo ya? Tp emang beneran kumisnya mirip punya Pakde loh..Oce sukses GAnya ya

    BalasHapus
  6. meskipun beda jauh umurnya tapi kayak masih sepadan ya mbak. . . . mirip lagi hehehhee

    BalasHapus
  7. emang selalu menyenangkan kalo ngumpul :D kakaknye cuapeekk bener, sampe gak sadar klo dia kena di putu...hihiii

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. aklu jadi inget kakak pertamaku, ya bagiku kakak pertamaku sebagian memerankan peran orang tua...

    nice post kak,
    salam persaudaraan
    Revolusi Galau

    BalasHapus
  10. Waahhhhh .... rumah baru plus interior baru ... ;)
    selamat deh :D

    BalasHapus